Catatan Harian Seorang Aku

Kamis, 14 Februari 2013

This is Mine


Sekarang ini, serasa aku ingat setiap detik perjalanan hidupku. Saat ini terasa begitu berat mengerjakan skripsi ini. Aku tidak tahu apakah teman-teman atau saudara sesama mahasiswa ku di tempat lain juga merasa yang sama atau hanya aku saja yang menganggapnya terlalu berat. Aku ingin lulus tepat waktu, November. Sekarang sudah mendekati wisuda periode II tapi sepertinya aku masih belum bisa menyelesaikannya.  November lewat dan Maret sepertinya juga akan terlewat. Ok, harapan ku Juli. Semoga Allah berkenan meluluskan ku pada bulan Juli.
Saat ini, 5 Februari 2013, Aku bingung apa yang harus aku lakukan, skripsiku berantakan. Artinya aku harus merombak dari awal. Aku merasa takut atau malas mungkin lebih tepatnya bahwa aku tahu pekerjaan ini membutuhkan usaha dan kesabaran yang sangat besar. Sedangkan aku tidak sabar untuk segera menyelesaikan, tapi kenapa tidak ada perbaikan dari ku untuk memulai pekerjaan ini. Pekerjaan ku setiap hari hanya di kamar kos diam merenung, berkhayal, berharap bahwa kehidupan ku akan lebih baik nantinya ketika mempunyai pekerjaan dengan gaji besar. Namun kembali lagi, aq merunut sebelum itu aku harus mempunyai kualifikasi, sebelum mempunyai kualifikasi aku harus menyelesaikan studiku dulu. Dan sekarang ini aku sedang dalam prosesnya. Proses yang panjang kukira, sangat panjang.
Sempat terpikir untuk berhenti sampai disini, tapi jika dibandingkan dengan kuliahku beberapa tahun yang lalu tentu saja ini sudah ada diujung tinggal sedikit lagi, tapi rasanya aku tidak tahan, proses ini sungguh membuatku tertekan. Tertekan dari luar. Banyak orang yang mencibir, menganggap sebelah mata kenapa aku tidak segera lulus sementara anak mereka sudah lulus mempunyai pekerjaan, menikah, tapi aku masih berkutat dengan perpustakaan, buku, skripsi. Lalu aku harus berbuat apa sekarang? Selama ini aku merasa kenapa aku tidak bisa seperti teman2ku yang lain, mereka begitu cepat menyelesaikan skripsinya, sudah seminar, penelitian, sidang, wisuda. Proses yang aku lihat pada orang lain kenapa begitu cepat? Kenapa aku merasa proses yang aku alami sekarang sangat lambat? Astaghfirullah,
Aku sekarang hanya punya Allah. Hanya kepada-Nya aku meminta, memohon, bercerita tentang keluh kesah ku. Tapi rasanya aku terlalu malu untuk mengahadap-Nya, untuk meminta kepada-Nya. Ampuni aku ya Allah…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar